Home – SDGs for All

A project of the Non-profit International Press Syndicate Group with IDN as the Flagship Agency in partnership with Soka Gakkai International in consultative status with ECOSOC

Watch out for our new project website https://sdgs-for-all.net

Para Ahli Peduli Dengan Kondisi Anak-Anak

Oleh Jaya Ramachadran

GENEVA (IDN) —Sebuah laporan penting berfokus pada kesehatan dan masa depan anak-anak dan remaja di seluruh dunia yang berada di bawah ancaman langsung dari degradasi ekologis, perubahan iklim, dan praktik pemasaran eksploitatif yang mendorong makanan cepat saji yang diproses, minuman manis, alkohol, dan tembakau pada anak-anak.

Read More...

Festival Sastra Tersohor yang Dimanfaatkan PBB untuk Mencapai Tujuan Global

Oleh Devinder Kumar

JAPIPUR (IDN) – Sebagai bagian dari Decade of Action (Jaman Aksi) untuk mempercepat solusi berkelanjutan semua tantangan terbesar di dunia — mulai dari kemiskinan, gender, perubahan iklim, ketidakmerataan, hingga menutup kesenjangan finansial – PBB memanfaatkan alat baru di akhir Januari: festival sastra terbesar dunia di ‘kota merah muda’ India yang terkenal, Jaipur, ibu kota negara bagian Rajasthan yang indah dan hampir magis. Kota ini dikenal sebagai Kota Merah Muda karena warna batu yang digunakan di banyak istana megah dan monumen bersejarah.

Read More...

Pneumonia (Paru-paru Basah), Penyakit Pembunuh Anak Nomor Satu

Oleh Sean Buchanan

NEW YOK (IDN) – Pneumonia, penyakit yang dapat dicegah sepenuhnya, merenggut nyawa 800.000 anak-anak – atau satu anak setiap 39 detik – di bawah usia lima tahun lalu, tetapi pendanaan untuk meningkatkan tingkat kelangsungan hidup terus menurun, menurut analisis baru .

Sebagian besar kematian terjadi di antara anak-anak di bawah usia dua tahun, dan hampir 153.000 nyawa terenggut dalam bulan pertama kehidupan, ujar analisis Pendanaan Anak PBB (UNICEF) yang dipublikasikan pada September 2019, berdasarkan perkiraan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Kelompok Estimasi Epidemiologi Ibu dan Anak (MCEE), dan Kelompok Antar Lembaga PBB untuk Estimasi Angka Kematian Anak.

Read More...

Para Petani Thailand Menunjukkan Cara Kerja ‘Ekonomi Berkecukupan’ dalam Prakteknya

Oleh Bronwen Evans *

CHANTHABURI, Thailand (IDN) – Umumnya ada dua alasan mengapa para petani Thailand merangkul bahan-bahan organik – alasan pertama adalah dari sisi kesehatan dan alasan lainnya adalah dari sisi ekonomi. Bagi Kumnung Chanthasit, seorang pria berusia 73 tahun, itulah yang terakhir. Dia telah bertani di tanah yang sama di provinsi Chanthaburi di Thailand timur sejak kecil. Terlepas dari tanah vulkanik yang subur, ia mendapati dirinya tenggelam dalam hutang ketika ia berjuang untuk membayar pupuk dan pestisida yang ia butuhkan saat itu.

Read More...

Bukan Keyakinan, melainkan Manipulasi Umat Beragama di Balik Serangan Kebencian

Oleh Sean Buchanan

NEW YORK (IDN) – Menyusul serangkaian serangan kebencian baru-baru ini di berbagai tempat ibadah di seluruh dunia, sebuah forum dialog antar budaya pada tanggal 2 Mei mengatakan bahwa “dalam semua serangan keji dan pengecut ini… kita melihat pola umum: kebencian terhadap ‘agama lain’. Para penjahat ini membajak seluruh komunitas agama, mengadu domba satu sama lain.”

Read More...

Kongres Pemimpin Agama Dunia di Astana Menjanjikan ‘Persatuan dalam Keanekaragaman’

Oleh Ramesh Jaura

ASTANA (IDN) – Pada titik krisis ketika toleransi agama diasingkan untuk dilupakan, konferensi internasional telah menyerukan “kepada semua orang dalam iman dan niat baik ” untuk bersatu, dan menyerukan “memastikan perdamaian dan harmoni di planet kita “.

Seruan tersebut muncul dari Kongres Pemimpan Agama Dunia dan Tradisional di Astana, kota Kazakhtan, yang didirikan dengan prinsip “persatuan dalam keanekaragaman “. Kongres tersebut ditutup dengan ‘konser perdamaian’, tempat 500 penyanyi paduan suara dari lima benua di dunia ambil bagian.

Read More...

‘Permainan SDGs 2030’ Membangkitkan Minat di Jepang

Oleh Ramesh Jaura dan Katsuhiro Asagiri

BERLIN | TOKYO (IDN) – Laporan mengatakan bahwa saat Albert Einstein berusia sekitar lima tahun dan terbaring di tempat tidur, ayahnya memberinya sebuah kompas saku magnetik untuk dimainkan. Dia membolak-balikkannya, bertanya-tanya bagaimana jarum itu selalu tahu untuk menunjuk ke arah utara.

Takeo Inamura dan Nobuhide Fukui berbagi rasa ingin tahu yang sama tentang bagaimana 17 Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dari Agenda Tahun 2030 untuk Pembangunan Berkelanjutan, para pemimpin dunia yang menyetujui pada bulan September 2015 di KTT PBB bersejarah di New York, dapat benar-benar mengubah dunia.

Read More...

Kelompok Kelas Bawah India Mulai Melawan Polusi Plastik

Oleh Sudha Ramachandran

BANGALORE (IDN) – Rajeswari Singh yang berusia 32 tahun menjalankan misi maraton selama enam minggu pada Hari Bumi Sedunia dengan jarak tempuh sekitar 1.100 kilometer dari Vadodara di India barat hingga sampai di New Delhi pada Hari Lingkungan Hidup Sedunia pada 5 Juni, sambil membawa pesan sederhana ‘Stop penggunaan plastik’, dan menekankan larangan segala jenis minuman atau makanan dengan kemasan plastik.

Faktanya, dia belum pernah menggunakan plastik jenis apa pun dalam satu dekade terakhir. Selain itu, pesan yang dibawanya menggemakan tema Hari Lingkungan Hidup Sedunia tahun ini – ‘Kalahkan polusi plastik’ – di mana India, merupakan salah satu di antara sepuluh konsumen plastik terbesar dunia, yang menjadi tuan rumah global.

Read More...

Agroekologi Kunci Penting Untuk Nol Kelaparan Dan Ketahanan Pangan

Oleh Jaya Ramachandran

ROMA (IDN) – Produksi makanan di dunia lebih dari cukup untuk memberi makan semua orang, namun 815 juta orang kelaparan, menurut FAO, Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan Bangsa-Bangsa. Bagaimana cara memastikan agar populasi global yang terus tumbuh—diproyeksikan naik jadi sekitar 10 miliar pada tahun 2050—akan memiliki cukup makanan untuk memenuhi kebutuhan gizi mereka, dengan demikian merupakan salah satu tantangan terbesar yang dihadapi dunia. Para ahli melihat solusi dalam agroekologi.

Read More...
Photo: Members of the women's cooperative use climate-resilient organic compost and biopesticides in their farm. Credit: UN Women

Petani Wanita di Afrika Melawan Dampak Perubahan Iklim

Oleh Ronald Joshua

NEW YORK | BAMAKO (IDN) – Fatou Dembele adalah seorang petani di negara Mali yang dikelilingi oleh daratan, di mana separuh populasinya yang bergerak di bidang pertanian adalah wanita. Pertanian adalah sektor utama untuk mengangkat para wanita ini dari kemiskinan. Namun semakin meningkatnya degradasi lahan dan sumber daya alam yang disebabkan oleh perubahan iklim mengakibatkan keadaan menjadi semakin sulit bagi mereka.

Oleh karenanya, saat pertama kali tanaman Dembele mulai mati, ia mengira bahwa lahannya telah rusak dan mata pencahariannya pun terancam. “Kami mengira tanah kami sakit. Kami tidak tahu bahwa ada parasit yang menyerang akar tanaman dan dapat membunuhnya,” kata Dembele.

Read More...

NEWSLETTER

STRIVING

MAPTING

MAPTING

Scroll to Top